Menyambung dari perjalanan hari ke-19 #KembaraNusaTenggara. Setelah berkunjung dari situs arkeologi Liang Bua, saya dan Verer beranjak menuju lokasi crop circle alami yang ada di Ruteng. Pola crop circle kerap diasosiasikan dengan alien atau UFO
Bangun pagi disambut udara Ruteng yang dingin. Tidur semalam sangat nyenyak membuat pagi terasa lebih berenergi. Banyak lokasi yang hendak dikunjungi hari ini (Rabu, 6 April 2016). Mencuci baju adalah aktivitas pertama yang saya lakukan
Berat rasanya meninggalkan Bajawa. Pesona alam, budaya dan keramahan warganya membuat saya terpikat. Hanya saja, perjalanan harus terus berlanjut. Seorang teman di Ruteng berkali-kali mempertanyakan kapan saya akan mengunjungi tanah kelahirannya. Akhirnya, Selasa, 5 April
Siang menjelang, kesejukan perlahan berganti terik matahari. Kami beranjak dari Kampung Bena untuk kembali ke rumah kepala desa yang semalam saya tumpangi. Saya terkejut ketika pamit kembali ke basecamp SM3T di tengah kota, Mbak Vita
Krisis Air Letih masih menjalar di seluruh tubuh sehabis mendaki dan menuruni Gunung Inerie seharian penuh. Tenaga sudah habis. Rasanya ingin membersihkan badan kemudian terlelap untuk membalas absen tidur tadi malam. Kami, rombongan pendaki Inerie,
Bajawa adalah ibukota dari Kabupaten Ngada, Flores. Saya sampai di kota ini ketika kabut mulai turun dan gelap merayapi hari. Saya berteduh di basecamp guru-guru program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T).